205 views 9 mins 0 comments

Raya and The Last Dragon: Kisah Pemimpin Perempuan Selamatkan Negara Kumandra

In Review, Serba-serbi
December 30, 2023

Negara Kumandra merupakan surga tempat para naga melangsungkan kehidupan. Tanahnya begitu asri dan menciptakan suatu keharmonisan antar makhluk hidup, tak ada yang paling menguasai di antara mereka. Namun, kebahagiaan itu tak berumur panjang sebab ada roh jahat yang mengusik ketentraman,  mereka menyebut roh itu Druun. 

Druun mampu menyihir manusia dan naga menjadi batu. Kala itu, hanya tersisa satu naga bernama Sisu—naga dengan permata yang mampu menghidupkan manusia dan mengusir Druun. Akan tetapi, Sisu tak memiliki kemampuan untuk menghidupkan sebangsanya, itulah yang membuat dirinya semakin bersedih sebab harus kehilangan saudara-saudaranya. 

500 tahun kemudian, negara Kumandara tidak lagi menjadi negara yang terbesar di dunia. Akan tetapi, terpecah-pecah menjadi lima negara kecil yang diberi nama seperti bagian-bagian naga, mulai dari Taring, Jantung, Punggung, Cakar, dan Ekor. Negara Jantung menjadi salah satu pemilik dan penjaga permata naga terakhir milik Sisu yang dapat menjaga keseimbangan dunia dari serangan Druun. Selain itu, di negara itu pula lahir seorang gadis yang bernama Raya, ia kelak akan menjadi pemimpin untuk menyatukan permata yang terpecah-pecah untuk mengalahkan Druun. 

Suatu hari Benja—ayah Raya—sekaligus ketua dari negari Jantung mengadakan pertemuan kepemimpinan kelima suku sebagai bentuk perdamaian dan persatuan negara Kumandra. Dalam dalam pertemuan itu, Raya bertemu dengan Namaari yang menjabat sebagai putri Virana dari negara Taring. Raya sangat tertarik dengan Namaar, sebab ia memberikan sebuah liontin berbentuk naga. Selain itu, Namaari juga bercerita pada Raya tentang sebuah legenda yang mengatakan bahwa naga terakhir Sisu masih ada di ujung sungai. Dikatakan bahwa Sisu masih dapat dipanggil, ini membuat Raya terkagum-kagum dengan Namaari sehingga mempercayai segala sikapnya. 

Pada akhirnya, Raya menunjukkan lokasi permata itu padanya. Akan tetapi, Namaar mengkhianati Raya, ternyata sikap itu bagian dari strategi yang telah disiapkan negara Taring untuk mencuri dan merebut suku Taring. Sadar dengan hal tersebut, membuat Benja lari dan menghampiri Raya untuk melindungi. Selain itu, negara lainnya bergegas untuk merebutkan permata lagi. Akibat ketamakan para pemimpin suku, permata tersebut pecah dan terbelah-belah hingga membuat Druun kembali bangkit dan menyebar ke seluruh negara. Membuat semua orang melarikan diri, ada yang berhasil, ada pula yang menjadi batu. Namun, Raya selamat dari kekacauan dengan cara melarikan diri ke sungai sebelum dirinya menjadi batu. 

Raya memiliki sikap petualang yang tinggi, pemberani, mampu membaca peluang, empati, dan selalu tenang menghadapi rintangan. Oleh karena itu, selama enam tahun ia tak pernah letih mencari Susi sebagai naga terakhir agar bisa menyelamatkan dunia dari Druun. 

Lantas dengan rasa percaya, Raya berhasil memanggil Sisu di sebuah kapal karam di ujung sungai negara Ekor. Raya meminta Sisu untuk membuat permata lagi demi melindungi dunia ini. Sisu sebenarnya bukanlah naga yang mampu membuat permata, tetapi permata itu dibentuk atas kepercayaan keempat saudara kandungnya—yang masing-masing menyumbangkan energi kebaikan mereka untuk membuat permata. Walaupun sedikit ragu, Raya akhirnya memutuskan untuk mengambil kembali empat keping permata yang dicuri, untuk dipasang kembali dan digunakan untuk melawan Druun, ditemani oleh Sisu.  

Raya dan Sisu melakukan perjalanan melalui negara Ekor, Cakar, dan Punggung, demi mendapatkan kembali potongan-potongan permata dan menemukan teman baru—seperti pengusaha restoran Boun di perahu miliknya, penipu balita bernama Noi, Ongis-ongis, dan prajurit Tong. Mereka bergabung dengan visi yang sama dengan Raya dan Sisu untuk menyatukan permata itu. Bahwa setiap kebaikan atas perjuangan tidak akan pernah mengalami kebuntuan apapun, bahkan setiap perjalanan pasti akan dipertemukan dengan teman baru yang mendukung perjuangan itu sendiri. 

Walaupun begitu, Raya tidak sepenuhnya mempercayai teman barunya, sebab pengalaman membuatnya membentengi segala rasa percaya pada semua orang. Namun, Sisu selalu memberikan pemahaman pentingnya kepercayaan di setiap perubahan itu. Dengan demikian, membuat Sisu harus menyamar dalam wujud aslinya menjadi naga, walau akhirnya Sisu mengungkapkan bahwa dirinya bertindak seperti itu demi menyelamatkan Raya dari Namaari di Spine. Namaari mengejar Raya, berharap mendapatkan pecahan-pecahan permata tersebut untuk suku Taring. 

Saat terlepas dari belenggu Namaari, membicarakan taktik dan strategis untuk merebut permata di negara Taring, negara amat dibenci oleh Raya. Namun, Sisu malah memberikan saran yang tidak diinginkan oleh Raya, yakni mencoba bersekutu dengan Namaari daripada mencuri permata yang terakhir. Akan tetapi, saran tersebut ditolak, namun Sisu tetap bersikeras untuk memberikan nasehat itu agar diterima. 

Beberapa menit kemudian, Raya menerima nasehat Sisu, sebagai tanda menumbuhkan kepercayaan kembali, Raya mengembalikan liontin yang diberikan Namaari bertahun-tahun yang lalu. Namaari semakin tak karuan memikirkan hal tersebut, antara tanggungjawabnya sebagai bagian dari anak ketua negara untuk menjaga kedamaian negaranya atau keinginannya untuk membantu mengalahkan Druun.

Mereka bertemu di dekat sungai, namun pertemuan mereka berujung perkelahian. Namun, Sisu mencoba menenangkan Namaari, tetapi Raya karena khawatir Namaari menembakan panah pada Sisu, tak sengaja menyerang dengan pedangnya, menyebabkan Namaari kaget, melepas tembakan, dan membunuh Sisu. Kematian Sisu menyebabkan air menghilang dari saluran pelindung negara Taring, akhirnya memungkinkan Druun menguasai wilayah tersebut. 

Raya dengan penuh kemarahan mengejar Namaari, yang dia temukan pada saat berduka karena Ketua Virana yang menjadi batu. Raya dan Namaari bertarung sementara yang lain menggunakan kepingan-kepingan permata untuk mengevakuasi penduduk Taring.

Raya dengan penuh kebencian dan kemarahan kepada Namaari, menghampirinya dan membuat mereka harus berkelahi sangat sengit tak peduli dengan sekitarnya. Padahal ada kekacauan yang seharusnya mereka tolong. Akan tetapi, karena kemarahan dan kebencian itulah menutup segala mata hati Raya. Saat siap membunuh Namaari, tetapi berhenti setelah menyadari perannya sendiri dalam kematian Sisu karena ketidakmampuannya untuk mempercayai orang lain. 

Kesadaran dan nasehat Sisulah membuka hati Raya kembali, kemudian menghentikan perkelahian itu. Sehingga mengajak Namaari pergi untuk membantu yang lain. Druun semakin bertambah dan mengancam kelompoknya, Raya ingat nasehat Sisu bahwa kepercayaan memungkinkan Sisu untuk menyelamatkan dunia. 

Dia mendesak yang lain untuk bersatu, walaupun yang lainnya menolak keputusan itu. Namun diawali dengan Raya memberikan potongan permata kepada Namaari dengan menyerahkan potongan permatanya dan menjadikannya batu. Dan teman-teman lainnya mengikutinya, Semua menyerahkan kepada Namaari. 

Namaari memasang kembali permata agar menjadi utuh sebelum Druun membuatnya jadi batu juga. Kemudian permata kembali bersinar dan mengalahkan ruun, saat itu pula semua makhluk baik naga maupun manusia hidup kembali dan kedamaian tumbuh kembali atas dasar kepercayaan. Dan semua negera bersatu untuk mengembalikan negara Kumandra seperti sedia kala. Di mana antara naga manusia hidup berdampingan hidup harmonis. 

Raya, perempuan dari negara Kumandra, yang menjadi pemimpin persatuan dan kedemaian itu berhasil menaklukan Druun ruh jahat yang menyelimuti manusia untuk saling menguasai, tamak akan kuasai, tak pernah memiliki kebaikan kepada orang lain hanya ingin menguntungkan diri sendiri. 

Kita juga mesti belajar dari Raya, pemimpin seyogyanya tak hanya mengandalkan kepintaran untuk menyusun strategis memenangkan perjuangan itu sendiri. Namun ada yang paling penting dari semuanya adalah kepercayaan kepada kawan seperjuangan, tanpa adanya hal tersebut. Kita akan mudah mengkerdilkan orang lain, dan membanggakan diri sendiri. Sebab, perubahan tak hanya bisa dilakukan dengan satu orang, tapi dia butuh kawan untuk melakukan perubahan tersebut. Percayalah jika semua orang punya peran atas dirinya. Dan Raya seorang pemimpin perempuan yang mengajarkan hal itu.

Sumber Gambar: press.disneyplus.com

Miri Pariyas
/ Published posts: 5

Redaksi Angkatsuara.id