293 views 4 mins 0 comments

Perempuan dalam Pandangan Islam 

In Opini, Serba-serbi
November 12, 2023

Perempuan merupakan makhluk humanis, namun tidak lemah dalam melakukan suatu hal yang sulit, bahkan dalam berbagai bidang perempuan justru memainkan peran utama. Akan tetapi, tidak sedikit yang pro dan kontra terhadap hal tersebut. Padahal dalam Islam mengajarkan bahwa perempuan dan laki-laki itu sama di hadapan Allah Swt.. yang membedakan adalah amal perbuatannya. Dalam hal ini status sosial perempuan menjadi kuat dan terlihat profesional untuk melakukan aktivitas dan kegiatan aktif di masyarakat. 

Istilah perempuan banyak disebutkan dalam al-Quran, seperti an-Nisa’ dan al-Mar’ah. Di tengah gelapnya moral orang zaman jahiliah terhadap perempuan, Islam datang membawa cahaya untuk meluruskan akidah dan akhlak terhadap perempuan. Karena Islam merupakan agama yang menghormati dan menjunjung tinggi derajat perempuan. Walaupun kadang kala ada pula yang mengatakan bahwa pandangan Islam sangat bias gender yang mengakibatkan ketidakadilan gender, padahal tersebut tak benar. 

Dalam pandangan Islam kodrat perempuan hanyalah haid, mengandung, melahirkan, dan menyusui, yang mana hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh laki-laki. Selebihnya Islam tak pernah membedakan antara perempuan dan laki-laki; keduanya diwajibkan untuk salat, zakat, puasa, dan sebagainya. 

Dalam Islam kehidupan sosial perempuan tidak sama dengan gerakan feminisme barat. Karena gerakan itu menuntut persamaan dalam segala hal dengan laki-laki yang justru dapat mencabut jati diri perempuan. Salah satu dampaknya adalah akan terbengkalai urusan rumah tangga dan struktur sosial masyarakat akan rapuh. Padahal keluarga adalah komponen pembangun sebuah bangsa. Maka dari itu posisi perempuan perlu diangkat dalam segi fungsi sosialnya sebagaimana diisyaratkan dalam al-Quran surat At-Taubah ayat 71: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Sejarah Islam mencatat ada tuntutan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan dengan laki-laki. Seperti halnya dengan perlindungan dalam komunikasi dan interaksi dalam keluarga yang terjadi pada sahabat Khaulah binti Tsalabah r.a serta perlombaan dalam beraktivitas kebajikan. Pada zaman Rasulullah Saw. banyak perempuan yang merasa iri terhadap laki-laki yang memiliki banyak pahala karena amal jihad yang dilakukan. Menghadapi hal tersebut Rasul menyebutkan bahwa sebagai perempuan dengan menjalankan tugas sebaik-baiknya dalam mengelola rumah tangga dan berbakti dalam ketaatan Allah Swt. akan setara dengan amal-amal yang dilakukan laki-laki. Konsep Islam dengan jelas mengangkat derajat perempuan dalam peran sosial dengan fokus masing-masing antara perempuan dan laki-laki.

Perempuan berasal dari laki-laki dan laki-laki berasal dari perempuan. Dengan demikian, menjadi perempuan bukanlah aib dan bukan sebuah kekurangan ataupun kelemahan. Perempuan dan laki-laki adalah makhluk ciptaan Allah Swt. yang diberikan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka jadikanlah kedua hal tersebut sebagai pemersatu untuk saling melengkapi. Keunggulan fisik laki-laki yang kuat dan keunggulan perempuan memiliki organ reproduksi harus dijadikan sebuah pemahaman dan diarahkan pada fungsinya secara proporsional.

Dari segi kemanusiaan perempuan dan laki-laki tidak memiliki perbedaan mulai dari awal penciptaannya. Islam mengajarkan kesetaraan gender sehingga tidak terjadi ketimpangan antara perempuan dan laki-laki. Meskipun kita hidup dilingkungan yang mayoritas memegang budaya patriarki, tetapi perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki sebagai manusia. 

Sumber gambar: Pixfuel

Afidatul Mufarihah Khotijah
/ Published posts: 2

Kopri Galileo