Pentingnya Sunscreen di Tengah Cuaca Panas Ekstrim

In Beauty and Health, Gaya Hidup
October 22, 2023

Persoalan pemanasan global tidak hanya memiliki dampak pada kekeringan dan kebakaran hutan. Peningkatan suhu yang ekstrim juga menjadi salah satu dampak berbahaya yang patut diwaspadai. Sebabnya, cuaca panas ekstrim yang terjadi belakangan ini berdampak pada kesehatan kulit. Paparan dan panas sinar matahari yang mengandung Ultraviolet (UV) merupakan bahan alami yang memberikan manfaat sekaligus membawa dampak negatif jika kita tidak memanfaatkannya dengan benar. Paparan sinar UV langsung dapat meningkatkan resiko permasalahan pada kulit. Kanker kulit, melasma, dan penuaan dini adalah beberapa efek yang mengancam kesehatan kulit akibat paparan sinar matahari yang tidak dibatasi.

Dampak buruk sinar UV, baik Ultraviolet A (UVA) atau Ultraviolet B (UVB) dari matahari, kita perlu dihadapi dengan upaya-upaya preventif agar permasalahan kulit tidak terjadi atau terminimalisir. Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan tabir surya atau sunscreen. Saat ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bahkan menghimbau  untuk menggunakan sunscreen dengan Sun Protection Factor (SPF) minimal 30 pada kulit yang tak terkena sinar matahari langsung.

Sunscreen terdiri dari 2 jenis, yakni physical sunscreen dan chemical sunscreen. Physical sunscreen atau yang disebut sebagai sunblock adalah jenis sunscreen yang bekerja dengan cara memberikan lapisan tambahan pada permukaan kulit. Ciri-cirinya adalah ketika menggunakan physical sunscreen, wajah terlihat lebih cerah satu atau dua tingkat dari warna asli kulit. Secara tekstur, physical dan chemical sunscreen juga memiliki perbedaan. Physical sunscreen cenderung lebih padat dan kental, dan terasa agak lengket ketika diaplikasikan ke kulit.

Selanjutnya, chemical sunscreen akan memberikan tampilan yang lebih natural tanpa terlihat memberikan lapisan dan perlindungan secara fisik. Tekstur dari chemical sunscreen lebih ringan dibandingkan dengan jenis sebelumnya. Dengan demikian, produk chemical sunscreen akan lebih mudah terserap ke dalam kulit.

Penggunaan sunscreen, baik physical maupun chemical cukup sederhana. Tuang produk ke telapak tangan dan langsung ratakan pada bagian yang dianjurkan. Untuk penggunaan di wajah dan leher, diperlukan takaran 2 jari. Sementara untuk bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki, dibutuhkan sekitar satu hingga dua sendok teh. Penggunaan sunscreen yang ideal dilakukan sebanyak satu kali setiap 2 jam. Untuk itu, kita perlu melakukan reapply sunscreen untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal. Tentu saja dengan tambahan perlindungan yang lain seperti penggunaan pakaian yang tertutup.

Sunscreen merupakan kebutuhan tiap manusia. Ditambah dengan adanya perubahan iklim yang disertai dengan cuaca panas ekstrim, sunscreen menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki. Lagi-lagi, perawatan ini bertujuan untuk meminimalisir dampak dari sinar UVA dan UVB dari matahari yang membawa dampak buruk bagi kulit.

Sayangnya, hari ini sebagian masyarakat di Indonesia masih melekatkan stereotipe penggunaan skincare hanya pada satu gender saja, yakni perempuan. Penggunaan skincare, salah satunya sunscreen merupakan bagian dari cara merawat dan mencintai diri sendiri. Tak jarang, laki-laki yang memiliki perhatian lebih pada perawatan tubuh dan kulitnya mendapatkan pelabelan yang negatif. Bahkan, sebagian laki-laki tersebut dianggap tidak sepenuhnya sebagai laki-laki. Padahal, merawat dan menjaga kesehatan kulit serta tubuh adalah hal yang penting, terlepas dari jenis kelaminnya. Baik perempuan maupun laki-laki, kita semua harus menormalisasi hal-hal yang berorientasi pada perhatian untuk diri sendiri. Mulai sekarang, biasakan penggunaan sunscreen setiap hari, baik di dalam maupun luar ruangan untuk mengantisipasi permasalahan kulit akibat cuaca panas ekstrim.

Sumber gambar: pinterest.com