199 views 2 mins 0 comments

Pelopor Pemberantasan Korupsi itu Bernama Rakyat

In Agenda, Kolektif
January 13, 2024

Pada 13 Januari 2024, MCW (Malang Corruption Watch) menggelar Laporan Akhir Tahun (LAT) yang bertajuk “Evaluasi Satu Tahun: Mimpi Melebur Bersama Gerakan Rakyat” diadakan di Pasedena Coffe, yang dimoderatori langsung oleh Agung Reyhansyah selaku relawan MCW.

Pada kesempatan ini, pemaparan dan pertanggungjawaban program kerja MCW selama 1 tahun dijelaskan oleh Dani, panggilan akrabnya. Pembawaan yang tenang dalam mempersentasikan capaian program kerja membuat para audiens terkesima dengan penjelasannya.

Tak kalah penting acara ini, juga menghadirkan penanggap yang luar biasa, di antaranya pak Arifin (FMP3D & warga Kota Malang); ibu Sayekti (warga Kabupaten Malang); dan Khalikussabir (Akademisi UNISMA). Ketiganya merupakan aktor pengerak perubahan yang pengalamannya sudah tidak diragukan lagi dalam hal advokasi dan pengorganisasiannya.

Pada sisi tanya-jawab Bayu—salah satu—alumnus  MCW mempertanyakan kepada semua pemapar dan penanggap, “…bagaimana kondisi MCW untuk lima tahun ke depan?”

Jawabannya pun beragam, tapi yang pasti MCW tak akan pernah menjadi elit baru dan juga tak akan pernah bubar. Bagi In’am selaku Direktur Intrans Institute yang juga hadir dalam acara tersebut menjelaskan, “Selama masih ada negara, selama itu pun masih dibutuhkan masyarakat sipil, saya kira MCW juga akan terus dibutuhkan dalam setiap nafas perjuangan.”

Nafas perjuangan di dalam gerakan MCW ada pada rakyat/warga, khususnya Malang Raya. MCW tak bisa melakukan aktivitasnya tanpa bersemai, bersatu dengan warga Malang Raya, sesuai dengan motto mereka yakni “Bergerak Bersama Rakyat Memberantas Korupsi”.

Buk Nurul salah satu warga Muharto juga menjelaskan, bahwa MCW tak akan pernah bubar, mati, atau berganti nama. MCW akan hidup dengan nilai-nilai antikorupsinya. Bagi Nurul pula, keberaniannya dan kelihaiannya untuk berpendapat, tentu ia dapati dari proses pendidikan yang dilakukan oleh MCW. Dan hari ini, buk Nurul menjadi salah satu promotor gerakan perubahan di lingkungannya.

Tak heran apabila pendidikan anti-korupsi harus disebarluaskan agar lahir buk Nurul, buk Sayekti, pak Arifin baru sebagai pergerakan kampung anti-korupsi. Dan pada akhirnya, gerakan sosial anti-korupsi yang menjadi pelopornya adalah RAKYAT itu sendiri.