211 views 3 mins 0 comments

Diskusi “Kelas Pekerja dan Politik Elektoral”

In Agenda, Kolektif
January 05, 2024

Malang-(5/01) Dinamika politik yang publik hadapi hari ini tak jauh dari politik elektoral, terlebih berkenaan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia 2024. Suasana panas rutinan tersebut disambut baik oleh Transisi.org, sebagai platform yang berfokus pada diskursus ekonomi politik. Kali ini, Transisi.org mengusung pembahasan “Kelas Pekerja dan Politik Elektoral”.

Diskusi ini diramaikan pula oleh beberapa lembaga dan komunitas seperti Malang Corruption Watch (MCW), Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Aksi Kamisan Malang, Gerakan Mahasiswa Unisma Melawan (GEMMA), serta tak lupa angkatsuara.id sebagai media partner. Pembahasan tema diskusi yang membahas sekelumit ekonomi politik beserta politik elektoral disajikan dengan sangat komprehensif oleh kedua pemateri.

Sekitar pukul 15.00 WIB, acara dibuka oleh moderator (Ns. Khadijah) dan kemudian dilanjutkan oleh kedua pemateri. Diskusi diawali dengan pemaparan dari Adityo Fajar selaku Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Buruh. Selanjutnya, diteruskan oleh In’amul Mushoffa sebagai representasi dari Intrans Institute.

Secara runtut dan gamblang Bung Fajar menjelaskan terkait histori dan periode-periode penting Partai Buruh di dunia. Ia juga menambahkan apa saja tantangan-tantangan Partai Buruh Indonesia, mengingat terdapat beragam perbedaan kondisi antara Partai Buruh Indonesia dengan Partai Buruh di negara-negara lain. Selanjutnya, Bung In’am membahas terkait posisi kelas pekerja dan sistem ekonomi yang inheren satu sama lain. Menurutnya, banyak orang yang tidak mampu mengidentifikasi dirinya sebagai kelas pekerja. Dalam hal ini, kelas pekerja merupakan entitas yang berposisi penting dalam politik elektoral. Sebab, keberadaan kelas pekerja berpotensi bahkan harus mendorong kebijakan-kebijakan yang ramah kelas pekerja tanpa terikat dengan pihak oligark.

Komponen-komponen penting yang dapat diinisiasi oleh kelas pekerja untuk menciptakan sistem ekonomi politik yang lebih baik dapat dimulai dari edukasi, pengorganisasian, serta menggerakan seluruh entitas—yang patut dimulai dari kelas pekerja itu sendiri. Hal ini juga berkenaan dengan pentingnya sebuah gagasan itu dioperasikan tanpa mengurangi atau mengenyampingkan kondisi dan realitas yang ada. Dengan demikian, kepentingan dan cita-cita untuk mencapai kemandirian kelas pekerja itu selangkah demi selangkah dapat direalisasikan.

Antusiasme dari peserta sangat terasa dalam acara diskusi ini. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh beberapa peserta dan langsung disambut baik oleh para pemateri. Respons-respons kritis dapat dinilai sebagai nilai dan harapan positif demi merawat semangat dan tentu saja untuk mencapai tujuan bersama.

Redaksi angkatsuara.id

Terakhir, acara ditutup oleh moderator dan dilanjutkan dengan foto bersama.

-(CP)