244 views 12 mins 0 comments

Balance Scorecard Perempuan Premium

In Isu, Kolektif
February 04, 2024

Balance Scorecard (BSC) adalah pengukuran kinerja yang dinilai berdasarkan perspektif pelanggan, proses bisnis perusahaan, dan memperlihatkan kondisi keuangan. BSC juga memperhatikan sasaran strategis untuk membangun relasi yang dilakukan secara strategis. Berdasarkan empat kegunaan BSC yakni melakukan komunikasi dua arah dengan target bisnis yang diinginkan, menyusun job desk bagi setiap karyawan untuk menjalankan bisnis sesuai strategi perusahaan, mempunyai skala prioritas proyek, produk yang dijual, dan layanan yang ditawarkan perusahaan. Hal ini menjadi menarik karena target pasar (market) yang sedang membutuhkan kerja sama, harus memperhatikan Balance Scorecard (BSC) agar terjadi keberhasilan jangka panjang dan memberikan keuntungan. 

Tulisan ini tidak membahas bagaimana sebuah perusahaan besar mampu memberikan benefit tinggi sehingga bisa masuk ke dalam daftar Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, tulisan ini membahas sebuah praktik jual-beli jasa dengan mempekerjakan individu-individu secara masif yang sesuai pesanan (order) dari klien yang telah membuat perjanjian dengan bayaran-bayaran yang telah disepakati kedua belah pihak. Memberikan sebagian cerita dari balance scorecard yang dimiliki oleh mereka dan menyadari bahwa hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, bahkan sampai di desa dengan memanfaatkan rumah-rumah warga. 

Perempuan Premium

Perempuan sebagai makhluk yang diciptakan dengan rupa cantik, dapat memberikan keturunan, dan segala macam hal yang mampu mengikat pandangan seluruh umat manusia. Perempuan adalah sebagaimana makhluk lainnya yang membutuhkan pasangan untuk menyandarkan segala macam bentuk emosi yang dikeluarkan. Akan tetapi, perempuan dapat kehilangan arah jika dihadapkan pada suatu kondisi yang tidak diinginkannya, seperti kondisi ekonomi, psikologis, hingga pengaruh lingkungan sosial. 

Mereka bisa memilih jalan apa pun yang mereka kehendaki, sekalipun melanggar jalan Tuhan. Namun, karena keterpaksaan mereka tetap melakukannya meski tahu mimpi buruk sebentar lagi menjadi nyata. Mereka bekerja pada waktu yang tidak pada umumnya, tetapi di saat orang-orang mulai terlelap untuk tidur hingga menjelang pagi buta. Saat mereka bekerja, tujuannya hanya untuk pelanggan. Saat pelanggan senang dan bahagia, menjadi tanda pekerjaan telah selesai. Maka, mereka mendapatkan bayaran yang bisa mencukupi kebutuhan. Terkadang jika benar-benar memuaskan Si Tuan, mereka pun mendapatkan bonus bahkan memakai jasa mereka kembali. 

Gairah mereka setiap malam menjelang pagi buta tidak pernah habis hanya untuk melayani satu klien, bahkan mereka bisa mendapatkan tiga klien dalam satu hari di tempat yang berbeda-beda pula. Mereka tidak pernah khawatir dan takut jika harus menempuh jarak jauh untuk bertemu klien karena mereka selalu ditemani “anjing penjaga” yang siap sedia antar-jemput. 

Bahkan, mereka memiliki karyawan dengan Grade A, dan siapa pun yang telah berada dalam posisi tersebut layak dijuluki sebagai “perempuan premium”. Selain itu, salah satu indikatornya adalah bayaran yang cukup fantastis dengan fasilitas yang didapatkan jauh lebih layak dan nyaman untuk ditinggali. Maka, tidak sering terjadi kecemburuan antar-para pekerja sebab, mereka semua ingin menjadi perempuan premium. 

Antara Aliran Uang 

Salah satu perempuan premium itu berasal dari Kota M, dia memiliki paras cantik bak model majalah, body ramping, tinggi semampai, dan rambut panjang bergelombang. Siapa pun akan mengira kalau dia adalah model, karena saat pertama bertemu memiliki attitude yang baik terhadap klien. Dia murah senyum, tawanya juga candu, semua klien akan merasakan nyaman, nyambung saat berbicara, dan memuaskan dalam soal jasa pemakaian.

Sebut saja dia Jelita, karena sesuai dengan paras serta kepribadiannya yang memuaskan hati. Jelita mengawali perbincangan dengan menawarkan minuman dan cemilan kepada klien. Dia begitu lihai memilih pertanyaan-pertanyaan lucu, menggembirakan, dan sesekali serius. Klien menilai Jelita sebagai perempuan premium dengan welcome drink yang patut diperhitungkan jika melakukan repeat order

Jelita menyadari dan memahami risiko yang ada di depan mata, dia juga tidak jarang menangis, dan memikirkan betapa enaknya kehidupan teman-temannya di luar sana yang tidak harus bekerja kotor dan menjijikkan, seperti yang ia llakukan. Jelita mengakui pekerjaan ini harus dilakukan untuk melepas kepenatan dirinya, psikologisnya yang terguncang, dan berbagai macam masalah yang silih berganti menghampirinya. 

Namun, Jelita tidak pernah memakai uang-uang tersebut untuk keperluan pribadinya, dia memiliki pekerjaan paruh waktu untuk mencukupi kebutuhannya. Jelita menyebutnya uang haram diletakkan di tempat kerjanya, sedangkan uang halal digunakannya untuk menghidupi dirinya dan adiknya di Kota M. Jelita menceritakan kalau uang-uang dari klien dia berikan kepada Mami, sebagai bosnya yang menawarkan jasa dirinya serta perempuan-perempuan lainnya. 

Mami sempat menolak uang tersebut, karena Jelita pantas mendapatkan uang berjumlah dua digit untuk digunakan. Akan tetapi, Jelita masih memiliki akal sehat untuk tetap mencari pekerjaan halal dan menutupi identitasnya sebagai perempuan premium walaupun khalayak mengenalnya sebagai wiraswasta. Sudah pasti tempat dia bekerja mempercayai setiap perkataan Jelita karena kemampuan public speaking yang mampu meyakinkan recruiter tempat ia bekerja paruh waktu. 

Jelita memberikan kebahagiaan untuk dunianya yang sebenarnya bukan untuk kebahagiaannya, tetapi untuk mereka. Dan sudah pasti, mereka sungguh merasakan kesepian dan tidak memiliki banyak teman. Jelita pernah berusaha menghubungi teman-teman lamanya, tapi rasa takut ihwal pekerjaan menjadi perempuan premium menjadikannya memutuskan untuk tak ingin bersua dengan teman lamanya. 

Menjadi PSK karena Stress

PSK mungkin bukanlah sebuah pilihan mudah bagi Jelita dan perempuan-perempuan lainnya, karena sebagian dari mereka menemukan kebahagiaan saat menjalani pekerjaan tersebut. Terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Christie dan E. Kristi Poerwandari (2008) yang menunjukkan bahwa menjadi PSK karena terdesak oleh kebutuhan ekonomi, latar belakang pendidikan yang rendah, sakit hati dengan kehidupan masa lalunya, kebetulan ada yang menawarkan solusi untuk mendapatkan uang secara instan tanpa harus bekerja terlalu keras. 

Jelita bukanlah dari golongan ekonomi rendah, dia memiliki rumah cukup besar dan adiknya tinggal di sana, dia melakukan pekerjaan ini semata hanya demi melepaskan stress, dan melampiaskan semua egonya kepada klien-klien yang telah membayarnya dengan sejumlah uang berangka dua digit. Bahkan, adiknya tidak mengetahui pekerjaan Sang Kakak, karena Jelita selalu memberikan pemahaman kalau pekerjaan yang dia lakukan adalah rezeki halal untuk digunakan sehari-hari. 

Maka dari itu, untuk menutupi kebohongannya, Jelita selalu menaruh pin namanya di tempat yang bisa dilihat oleh adiknya, untuk membangun kepercayaan sebagai seorang saudara kandung. Jelita tidak tahu keahlian apa yang dimilikinya selain menjual jasa dirinya kepada klien, dan dia memiliki kesepakatan untuk semua klien yakni hanya bisa order dua kali, setelah itu klien tidak bisa memakai jasa layanannya kembali. Dia tidak ingin menemui wajah klien yang sama berulang kali, Jelita paham bahwa ada beberapa klien merasa tidak senang dengan peraturan tersebut. Namun, Mami dapat menjelaskan dengan baik kepada si klien penggerutu. Dengan begitu, kehidupan Jelita sebagai PSK tidak terganggu dan mampu memberikan pelayanan memuaskan kepada klien. 

Uang untuk Mami Tersayang

Uang adalah hal paling krusial dalam hidup manusia, termasuk hidup Jelita. Pundi-pundi rupiah didapatkan hasil dari bekerjanya selama dua tahun tersebut tidak pernah dia simpan untuk pribadi, tetapi untuk Maminya. Bagi Jelita, Mami adalah orang terpercaya dan paling bisa menjaga keuangan Jelita. 

Sebenarnya, mami pernah bertanya kenapa uang tersebut selalu disetor ke Mami? Tidak langsung ke Jelita? Jelita hanya memberikan jawaban untuk kebutuhan operasional jasa yang telah dikelola mami, dapat memberikan gaji kepada anjing penjaga dan semua karyawan yang terlibat di dalamnya. Jelita juga berikan pesan kepada mami agar tidak pernah membahas soal transaksi tersebut. Jelita sudah menganggap mami sebagai ibu kedua yang selalu memperhatikan dan mengurusnya sejak dia bergabung bersama bos tercintanya. 

Melepaskan Stress dengan Having Free Sex

Bukan hal tabu saat mendengarkan kalimat “having free sex” terutama saat seseorang membutuhkan pelampiasan kepenatan setelah seharian beraktivitas. Having free sex adalah bentuk hubungan tanpa status resmi dan biasanya dilakukan dengan bergonta-ganti pasangan. Having free sex biasanya hanya dilakukan dalam waktu semalam. Sebagian orang pasti merasakan kelegaan setelah melampiaskan semua stress dan emosi ke dalam having free sex

Kenikmatan luar biasa yang hanya bisa kamu lakukan dengan satu malam bersama klien tersebut; akan menjadi sebuah nilai jual tinggi jika kamu adalah seorang PSK. Seperti Jelita, dia tidak hanya memuaskan tubuhnya untuk klien tetapi juga memperlakukan klien dengan baik dari awal transaksi hingga melakukan kegiatan intim yang dijalankannya selama dua tahun. Tentu hal tersebut bukan persoalan yang gampang, karena seusai melakukan free sex Jelita merasa bersalah dan malu karena telah mencelupkan dirinya ke banyak klien. Jelita juga selalu memperingatkan maminya agar tidak menerima klien berorientasi lesbian, gay demi menjaga hasrat dan kenikmatan saat having free sex, dia juga tidak ingin performa sebagai perempuan premium menurun karena harus melayani klien yang hanya penasaran belaka. 

Setiap manusia pasti menginginkan kebutuhan sex terpenuhi dengan baik. Jika kebutuhan sex tersebut tidak terpenuhi akan berpengaruh pada fisik dan psikis, secara tingkat emosional dapat tidak terkendali, merasakan ketidakbahagiaan, bersikap sinis dan lain-lain. Kebutuhan sex tidak terpenuhi bisa jadi karena kurangnya mendapatkan pujian dari orang lain, kehilangan seseorang yang disayangi, meningkatnya libio dalam tubuh ketika terserang gejala stress dan masih banyak lagi.

Jelita adalah salah satu perempuan premium dari Kota M dengan BSC-nya tidak diragukan dan menjadi kesayangan Mami. Jelita juga tidak pernah melawan apa yang dikatakan oleh Mami dan dia juga memiliki peraturan ketat saat klien menggunakan jasa Jelita. Mami pun meraup keuntungan saat klien memilih Jelita sebagai teman cinta satu malam. Mami dan Jelita adalah sepasang kartu Joker dan As yang tidak dapat diganggu. Mami sebagai kartu Joker memegang kendali praktik jasa dan Jelita sebagai kartu As karena dia adalah perempuan premium dengan sejuta pesona serta balance scorecard yang dimiliki tidak tanggung-tanggung karena kelihaian dia memikat lawan jenis. 

Sumber gambar: Freepik.com

Narcissus
/ Published posts: 1

bunga Daffodil