281 views 4 mins 0 comments

Jangan Lupa Setting Boundaries!

In Gaya Hidup, Mental Health
March 01, 2024

Berbicara soal boundaries artinya kita berbicara tentang berbagai hal yang melekat pada diri kita, yakni hal-hal yang perlu kita batasi. Batasan tersebut bukan hanya mencakup hal-hal pribadi dan prinsipil saja, tetapi juga berhubungan dengan kerja sama dan concern dalam berbagai hal. Adanya boundaries ini memudahkan kita untuk menolak dan menyetujui untuk memberikan akses privat seseorang ke dalam hidup kita. Boundaries mengacu pada batasan-batasan yang kita tetapkan untuk melindungi diri sendiri dalam upaya menjaga kesehatan mental dan emosional.

Orang-orang sering keliru, hanya karena seseorang mengenal kamu secara dekat dan menganggap memiliki relasi satu sama lain sebagai ‘kerabat’, seolah-olah mereka memiliki akses lebih untuk membicarakan hal-hal privasi dalam hidup orang lain. Padahal, dengan memiliki boundaries yang jelas dapat membuat kita terhindar dari situasi yang merugikan, dan memastikan bahwa hubungan yang terjalin sehat dan saling menguntungkan. 

Boundaries bukan hanya difungsikan untuk membentengi diri kita dari hal-hal yang ingin kita batasi dari orang lain, tetapi tentunya hal demikian juga menjadi bagian dari metabolisme pengetahuan dalam diri kita, untuk dapat mendaur ulang bentuk perilaku kita dalam bersikap pada orang lain. Orang kebanyakan menyebutnya sebagai refleksi diri. 

Tak lepas dari hal-hal privat secara individu, dunia kerja juga memerlukan keahlian kita untuk mengelola boundaries. Hal ini berperan sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Dengan memiliki boundaries yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi, dapat mencegah terjadinya burnout dan menjaga keseimbangan hidup pekerja. Namun hal-hal demikian, tidak banyak diamini oleh orang-orang generasi lampau, hal-hal demikian (burnout) dianggap sebagai bentuk yang lumrah dalam bekerja. Oleh karena itu, tidak bisa disangkal jika anak-anak muda generasi Y dan Z mayoritas lebih nyaman bekerja bersama perusahaan Start Up, karena konsep kerja, ruang kreativitas, dan juga waktu kerja lebih akurat sesuai dengan cara pandang generasi kekinian. 

Zaman terus maju, pengetahuan terus diperbarui, jangan bosan belajar dan beradaptasi. Meski dewasa ini, generasi muda terus disuguhi kemudahan dan tumbuh dengan critical thingking, tak dapat disangkal juga bahwa kekurangan mudah kali kita temui dalam hal ketekunan dan keteguhan. Saya rasa, setiap zaman dan setiap era punya masing-masing penghuninya. 

Cara menerapkan boundaries dengan baik adalah dengan berkomunikasi secara jelas dan tegas tentang sesuatu yang kita perlukan dan harapkan dari orang lain. Pertama-tama, kita perlu mengetahui apa nilai-nilai dan batasan pribadi kita secara individu. Kemudian, sampaikan secara langsung kepada orang-orang di sekitar kita tentang hal-hal tersebut. Jangan takut untuk mengatakan ‘tidak’ jika ada sesuatu yang melanggar nilai-nilai atau batasan kita. Dengan menerapkan boundaries yang kuat, kita akan merasa lebih dihargai dan dihormati oleh orang lain. 

Tak perlu takut dengan konsep berpikir basi yang mengatakan bahwa orang-orang yang memberikan batasan terhadap orang lain dianggap sebagai manusia ‘baper’, tidak sama sekali. Hidup ini adalah sebuah petualangan panjang, berhenti mendengarkan dan melibatkan orang-orang yang hanya merampas energimu untuk berjuang, kita mungkin selalu belajar, tapi belum tentu orang-orang di sekitarmu sama. Maka, berikan perhatianmu pada kolektif dan lingkungan yang penuh penghargaan pada diri sendiri dan sekitar. 

Sumber Gambar: Freepik.com

Fathin Najla
/ Published posts: 2

Pegiat Pendidikan dan Perempuan, serta Ibu Satu Anak