154 views 7 mins 0 comments

5 Fakta Unik Film Barbie

In Review, Serba-serbi
October 12, 2023

Film Barbie diambil dari kisah tentang “Stereotypical Barbie”, yang terkenal sebagai boneka yang berkaki panjang, rambut pirang, dan badan kurus, sebagaimana persepsi orang pada umumnya. Ikon Barbie ini diciptakan pertama kali oleh Ruth Handler pada 1959 bersama dengan perusahaan Mattel di Amerika. Sejak tahun tersebut pula, ketenaran Barbie mulai dikenal dari hanya menjadi mainan, film kartun, hingga puncaknya pada film live action (19 Juli 2023)  hingga menarik para penonton di belahan dunia; ditambah dengan adanya tren foto di box barbie memberikan nuansa yang meriah dengan hadirnya film tersebut. Namun, ada yang paling menarik dari film Barbie, begini ulasannya.

  1. Perubahan Sistem Matriarkal ke Patriarkal

Film Barbie diawali dengan beberapa anak memainkan boneka yang hanya satu jenis, yakni boneka berbentuk bayi; yang tak punya variasi dan daya tarik untuk dilihat. Lalu, tibalah barbie raksasa yang datang kepada mereka, yang memberi informasi ihwal boneka dengan variasi berbagai macam. Sehingga mengubah ketertarikan mereka dari boneka bayi ke boneka barbie. Sehingga muncul perkataan “Terima kasih Barbie, semua masalah feminin dan kesetaraan hak telah terpecahkan.”

Namun, sebenarnya awal munculnya film tersebut, telah mengajarkan bahwa perempuan punya andil dalam segala lini, kalau Kita bilang yakni sistem matriarkal. Itu tergambar pada film Barbie di Barbieland. Akan tetapi, pertengahan alur cerita, Barbieland diambil alih oleh Ken, seorang laki-laki yang tak punya perspektif gender; sehingga merubah tatanan kehidupan Barbieland menjadi patriarkal.

2. Imajinasi Anak dan Dunia Nyata

Kisah Barbie pada film tersebut, hanya hidup di Barbieland, di mana kisah yang imajinatif. Namun, ketika di dunia nyata hanya sekadar menjadi permainan saja. Tatkala anak kecil memainkan Barbie di dunia nyata maka seluruh kehidupan Barbie akan serupa dengan anak yang memainkannya. Misalnya, pada “Weird Barbie” yang dulunya cantik kini menjadi aneh dengan banyak coretan dan sering melakukan leg split, kehidupan Weird Barbie bisa berubah tergantung bagaimana ia dimainkan di dunia nyata. Lantas, bagaimana ketika yang memainkan Barbie adalah orang dewasa yang penuh tekanan? Dengan rasa kesepian yang tak terbendung? Itu digambarkan pada dunia Stereotypical Barbie.

3. Stereotip Perempuan dan Laki-Laki

Perempuan digambarkan dapat melakukan pekerjaan laki-laki masa kini, dapat menyetir, menjadi pilot, presiden, dan lain-lain pada film tersebut. Perempuan di Barbieland digambarkan harus selalu mengenakan high heels. Akan tetapi, berbeda dengan Stereotypical Barbie yang tak dapat memakai high heels, sebab kakinya datar (flat foot). Sehingga membuatnya resah hingga mencoreng ketenaran Barbie yang menjadi ikon di Barbieland.

Padahal mengenakan high heels membuat mereka tidak nyaman saat mengenakan pakaian. Lalu, bagaimana dengan laki-laki di Barbieland? Para Ken ingin melampaui batas kemaskulinitas dengan cara berkuda memakai baju yang bebas tanpa aturan. Misalnya saja, boneka Allan. Boneka yang bernama Allan sedikit mencuri perhatian, Allan bukan boneka Ken! Allan adalah kreasi Mattel yang dihentikan produksinya, sehingga Allan hanya memiliki satu nama di Barbieland “He’s just Allan”.

4. Keadilan Gender

Ken mendapati jati diri mereka bukan karena Barbie and Ken, tapi Barbie menyadari Ken bahwa “Ken is just Ken”. Mencari jati diri dan tidak menopang pada satu individu saja, Ken mendapatkan jawaban dari dirinya sendiri, dan pada pemerintah Barbieland juga dimasukkan beberapa Ken untuk mengoptimalkan dunia barbie.

Akhir film dari cerita Barbie, sedikit membuat hati penulis sedih dan meneteskan air mata, karena pada saat kekacauan Barbieland direbut dan putus asanya Stereotypical Barbie atas jati dirinya, muncul Ruth Handler yang menjelaskan betapa dirinya puas menciptakan Barbie. Sedikit mengulas alasan Ruth Handler menciptakan boneka ini pada 1959, pada saat itu perempuan Amerika hanya dijadikan pajangan rumah yang hanya bisa mengekspresikan diri mereka menjadi ibu rumah tangga, tekanan masyarakat seputar pernikahan juga meningkat pada saat itu, karena AS sering menggunakan keluarga inti dan citra ibu rumah tangga Amerika yang bahagia sebagai propaganda selama Perang Dingin.

Usia rata-rata menikah di Amerika Serikat pada saat itu adalah 19 tahun, dan setelah itu harus menikah, dan melahirkan bayi. Inilah sebabnya mengapa semua boneka yang dijual sebelum Barbie adalah boneka bayi, karena boneka bayi membantu mempersiapkan anak perempuan untuk peran sebagai ibu yang harus mereka mainkan ketika mereka dewasa. Tidak banyak ruang bagi anak perempuan untuk bercita-cita menjadi apa pun selain menjadi ibu.

Ruth menggenggam tangan Barbie dan menguatkan Barbie, bahwa ia bukan sesuatu yang bisa dikontrol oleh orang lain, Barbie berhak memilih jalan mereka menjadi Barbie yang seperti apa.  “Maukah kau mengizinkan aku menjadi manusia?” “Aku mau menjadi pemikir, bukan hanya menerima gagasan.” Itulah kata-kata Barbie yang ingin menerobos Barbieland.

5. Representasi Perasaan Ruth Handler

Pada akhir cerita ini penonton akan mendapatkan kejutan nama dari Barbie sebagai Barbara Handler, yang merepresentasikan sebagai anak Ruth. Seluruh kisah Barbie menceritakan bagaimana perasaan Ruth Handler ketika hanya melihat perempuan diharuskan mengurus dapur rumah. Kehidupan Ruth Handler menjadi contoh kegigihan, imajinasi, dan dedikasi untuk memberikan pengaruh yang baik. Dia bersikeras bahwa meskipun penampilan Barbie diidealkan, dia tidak berdampak buruk pada harga diri anak perempuan. Barbie malah menjadi simbol pemberdayaan dan kemungkinan tanpa batas.

Warisan abadi ditinggalkan oleh Handler setelah kematiannya pada 2002, adalah upayanya untuk menyemangati para perempuan untuk selalu berkembang sesuai dengan hobinya. Ruth Handler membuat namanya terkenal melampaui Barbie dengan menjadi orang pertama yang memperkenalkan konsep periklanan khusus untuk anak-anak dan mengubah Mattel menjadi raksasa mainan. Barbie terus menjadi fenomena budaya saat ini, dengan perusahaan bernilai miliaran dolar yang menjadi monumen energi kewirausahaan Handler. Film Barbie yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling menghormati kejeniusan Handler sebagai pencipta dan perannya dalam membangun dunia boneka legendaris.

Barbie mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap permainan dan kepercayaan diri remaja putri. Ruth Handler memiliki keberanian dan keuletan yang membuat boneka legendaris itu mendapatkan popularitas yang bertahan lama. Bagi banyak generasi anak- anak di seluruh dunia, Barbie tetap menjadi representasi harapan, aspirasi, dan kemungkinan tanpa batas.

Sumber Gambar: www.people.com

Ns. Khadijah
/ Published posts: 5

Perempuan yang suka marah, kadang nulis kadang TikTokan